PURWAKARTA || Pena Silalahi
Polemik soal kerja sama publikasi media di Kabupaten Purwakarta semakin memanas setelah keputusan penangguhan, kerja sama tersebut memicu kekecewaan berbagai pihak, terutama Ketua (MIO) Indonesia Tedy Ronal. Selasa,(29/25).
Penangguhan ini dinilai sebagai bukti bahwa Bupati Purwakarta tidak memiliki ketegasan dalam memimpin. Ketua Organisaai media MIO Indonesia Ronal turut angkat bicara, ia mengungkapkan kekecewaannya, menyebut bahwa Bupati Om Zend saepul bahri terlalu mudah diatur oleh pihak-pihak yang disebut sebagai "bisikan setan", istilah yang merujuk pada oknum tertentu yang diduga mencoba memecah belah kemitraan yang selama ini sudah terjalin baik antara pemerintah dan insan pers.
"Bupati purwakarta sekarang ini seperti wayang yang hanya bisa digerakkan oleh dalang. Padahal, jabatan tertinggi sebagai Bupati Purwakarta semestinya memberikan kekuatan untuk mengambil keputusan sendiri dengan mempertimbangkan,memperhatikan kepentingan daerah, bukan malah mau diatur oleh orang-orang kepercayaannya. Dimana letak jiwa kepemimpinan jika seperti ini?" tegas Ketua Organisasi Media tersebut saat ditemui pada Selasa (29/4/2025).
Ia menilai, keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang berpotensi merusak iklim komunikasi dan sinergi antara pemerintah dan media lokal, yang selama ini berperan penting dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui dinas informatika diskominfo terkait alasan penangguhan kerja sama tersebut.
Semoga dengan adanya pemberitaani,dapat ada tanggapan yang baik agar tidak menimbul kan soudzon anatara pandangan masyarakat dan tentunya insan pers.
(Red)